Soal 1
Tuliskan struktur minimal 3 dari Triosa, Tetrosa, Pentosa dan Heksosa serta identifikasi atom khiral nya. contoh triosa ada dua variasi yaitu L dan D yang mana yang paling berguna untuk makhluk hidup !
Tuliskan struktur minimal 3 dari Triosa, Tetrosa, Pentosa dan Heksosa serta identifikasi atom khiral nya. contoh triosa ada dua variasi yaitu L dan D yang mana yang paling berguna untuk makhluk hidup !
Jawab
:
1.Triosa
Triosa adalah monosakarida yang mengandung 3 atom C. Triosa dibedakan menjadi aldotriosa (triosa yang mengandung gudus aldehid), misalnya gliseraldehid; dan ketotriosa (triosa yang mengandung gugus keton), misalnya dihidroksi keton.
Triosa adalah monosakarida yang mengandung 3 atom C. Triosa dibedakan menjadi aldotriosa (triosa yang mengandung gudus aldehid), misalnya gliseraldehid; dan ketotriosa (triosa yang mengandung gugus keton), misalnya dihidroksi keton.
2.Tetrosa
Tetrosa adalah monosakarida yang mengandung 4 atom C. Tetrosa dibedakan menjad aldotetrosa (tetrosa yang mengandung gudus aldehid), misalnya D-eritrosa dan D-treosa; dan ketotetrosa (tetrosa yang mengandung gugus keton), misalnya D-eritrulosa.
Tetrosa adalah monosakarida yang mengandung 4 atom C. Tetrosa dibedakan menjad aldotetrosa (tetrosa yang mengandung gudus aldehid), misalnya D-eritrosa dan D-treosa; dan ketotetrosa (tetrosa yang mengandung gugus keton), misalnya D-eritrulosa.
Tetrosa
VARIASI STRUKTUR C4
Struktur Monosakarida
yang paling penting pada tetrosa yaitu: Xylulosa yaitu Gula ini tidak
banyak ditemui, walaupun beberapa bentuk berperan dalam proses fotosintesis dan
respirasi.
Tetrosa terdiri dari eritrosam treosa dan eritrulosa. tertrosa memiliki peran dalam metabolisme manusia. tetrosa jenis“ertirosa” yang berperan dalam proses metabolism yaitu sebagai pembentukan eritrosit (sel darah merah).
3. Pentosa
Pentosa adalah monosakarida yang mengandung 5 atom C.
Pentosa dibedakan menjadi aldopentosa (pentosa yang mengandung gudus aldehid),
misalnya ribosa, deoksiribosa, arabinosa, lixosa, dan xilosa; dan ketopentosa
(pentosa yang mengandung gugus keton), misalnya xilulosa.
VARIASI STRUKTUR C5
Struktur Monosakarida yang
paling penting pada pentosa yaitu dua jenis pentose (ribose dan deoksiribosa)
juga membentuk unsure pembangun utama untuk asam nukleat, yang penting bagi
semua kehidupan. Senyawa ini sangat penting dalam fotosintesis dan respirasi.
4.Heksosa
Heksosa adalah monosakarida yang mengandung 6 atom C. Heksosa dibedakan menjadi aldoheksosa (heksosa yang mengandung gudus aldehid), misalnya glukosa, galaktosa, dan manosa; dan ketoheksosa (heksosa yang mengandung gugus keton), misalnya fruktosa.
Heksosa adalah monosakarida yang mengandung 6 atom C. Heksosa dibedakan menjadi aldoheksosa (heksosa yang mengandung gudus aldehid), misalnya glukosa, galaktosa, dan manosa; dan ketoheksosa (heksosa yang mengandung gugus keton), misalnya fruktosa.
Contoh triosa L dan D
Dua aldotetrosa yang lain mempunyai
gugus hidroksil pada atom karbon 3 diproyeksikan kekiri, konfigurasinya sama
seperti pada L-gliseraldehid. Dengan dasar konfigurasi dari karbon chiral,
semua karbohidrat dapat digolongkan kedalam satu dari dua subdivisi utama atau
keluarga, keluarga D atau keluarga L. Semua golongan D monoskarida mempunyai
gugusan hidoksil dari atomkarbon chiral paling bawah diproyeksi kekanan pada
proyeksi fischer. Gula L justru berlawanan, gugus hidroksil pada hidroksil atom
karbon chiral paling bawah diproyeksikan kekiri.
Di alam lebih banyak ditemukan
monosakarida yang berisomer D, maka semua monosakarida yang ada di alam
dianggap berasal dari D-Gliseraldehida. Dengan sistematis ditemukan cara
menentukan rumus struktur kimia monosakarida yang banyak ditemukan di alam ini.
Dengan cara menyisipkan gugus H-C-OH dan gugus HO-C-H berganti-ganti diantara
atom C nomor 1 dan nomor 2 pada D-Gliseraldehida. Dengan demikian maka
didapatlah 4 aldopentosa dan 8 aldoheksosa.
Soal 2
Bagaimanakah cara mengidentiikasi secara kimia monosakarida (Fruktosa, Glukosa, dan Galaktosa)!
Bagaimanakah cara mengidentiikasi secara kimia monosakarida (Fruktosa, Glukosa, dan Galaktosa)!
Jawab:
1. Glukosa
Glukosa merupakan suatu aldoheksosa, disebut juga dekstrosa
karena memutar bidang polarisasi ke kanan. Glukosa merupakan komponen utama
gula darah, menyusun 0,065- 0,11% darah kita.
Glukosa dapat terbentuk dari hidrolisis pati, glikogen, dan
maltosa. Glukosa sangat penting bagi kita karena sel tubuh kita menggunakannya
langsung untuk menghasilkan energi. Glukosa dapat dioksidasi oleh zat
pengoksidasi lembut seperti pereaksi Tollens sehingga sering disebut sebagai
gula pereduksi.
2. Galaktosa
Galaktosa merupakan suatu aldoheksosa. Monosakarida ini jarang
terdapat bebas di alam. Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa,
yaitu gula yang terdapat dalam susu. Galaktosa mempunyai rasa kurang manis jika
dibandingkan dengan glukosa dan kurang larut dalam air. Seperti halnya glukosa,
galaktosa juga merupakan gula pereduksi.
3. Fruktosa
Fruktosa adalah suatu heksulosa, disebut juga levulosa karena
memutar bidang polarisasi ke kiri. Merupakan satu-satunya heksulosa yang
terdapat di alam. Fruktosa merupakan gula termanis, terdapat dalam madu
dan buah-buahan bersama glukosa.
Fruktosa dapat terbentuk dari hidrolisis suatu disakarida yang
disebut sukrosa. Sama seperti glukosa, fruktosa adalah suatu gula pereduksi.
Struktur
fruktosa: (a) struktur terbuka (b) struktur siklis
Cara Mengidentifikasinya :
1. Uji Molisch
Uji
molisch adalah uji kimia kualitatif untuk mengetahui adanya karbohidrat. Uji
Molisch dinamai sesuai penemunya yaitu Hans Molisch, seorang alhi botani dari
Australia. Uji ini didasari oleh reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam
sulfat membentuk cincin furfural yang berwarna ungu. Reaksi positif ditandai
dengan munculnya cincin ungu di purmukaan antara lapisan asam dan lapisan
sampel.
Sampel
yang diuji dicampur dengan reagent Molisch, yaitu α-naphthol yang terlarut
dalam etanol. Setelah pencampuran atau homogenisasi, H2SO4 pekat
perlahan-lahan dituangkan melalui dinding tabung reaksi agar tidak sampai
bercampur dengan larutan atau hanya membentuk lapisan.
H2SO4 pekat
(dapat digantikan asam kuat lainnya) berfungsi untuk menghidrolisis ikatan pada
sakarida untuk menghasilkan furfural. Furfural ini kemudian bereaksi dengan
reagent Molisch, α-naphthol membentuk cincin yang berwarna ungu.
2. Uji Seliwanoff
Uji
Seliwanoff adalah sebuah uji kimia yang membedakan gula aldosa dan ketosa.
Ketosa dibedakan dari aldosa via gugus fungsi keton/aldehida gula tersebut.
Jika gula tersebut mempunyai gugus keton, ia adalah ketosa. Sebaliknya jika ia
mengandung gugus aldehida, ia adalah aldosa. Uji ini didasarkan pada fakta
bahwa ketika dipanaskan, ketosa lebih cepat terdehidrasi daripada aldosa.
Seliwanoff-Reaction
Reagen uji Seliwanoff ini terdiri dari resorsinol dan asam klorida pekat:
Reagen uji Seliwanoff ini terdiri dari resorsinol dan asam klorida pekat:
1.
Asam reagen ini menghidrolisis
polisakarida dan oligosakarida menjadi gula sederhana.
2.
Ketosa yang terhidrasi kemudian
bereaksi dengan resorsinol, menghasilkan zat berwarna merah tua. Aldosa
dapat sedikit bereaksi dan menghasilkan zat berwarna merah muda.
Fruktosa
dan sukrosa merupakan dua jenis gula yang memberikan uji positif. Sukrosa
menghasilkan uji positif karena ia adalah disakarida yang terdiri dari furktosa
dan glukosa.
3.
Uji Benedict
Pada
uji Benedict, pereaksi ini akan bereaksi dengan gugus aldehid, kecuali aldehid
dalam gugus aromatik, dan alpha hidroksi keton. Oleh karena itu, meskipun
fruktosa bukanlah gula pereduksi, namun karena memiliki gugus alpha hidroksi
keton, maka fruktosa akan berubah menjadi glukosa dan mannosa dalam suasana
basa dan memberikan hasil positif dengan pereaksi benedict. Satu liter pereaksi
Benedict dapat dibuat dengan menimbang sebanyak 100 gram sodium carbonate
anhydrous, 173 gram sodium citrate, dan 17.3 gram copper (II) sulphate
pentahydrate, kemudian dilarutkan dengan akuadest sebanyak 1 liter.
Untuk
mengetahui adanya monosakarida dan disakarida pereduksi dalam makanan, sample
makanan dilarutkan dalam air, dan ditambahkan sedikit pereaksi benedict.
Dipanaskan dalam waterbath selamaa 4-10 menit. Selama proses ini larutan akan
berubah warna menjadi biru (tanpa adanya glukosa), hijau, kuning, orange, merah
dan merah bata atau coklat (kandungan glukosa tinggi). Sukrosa (gula pasir)
tidak terdeteksi oleh pereaksi Benedict. Sukrosa mengandung dua monosakrida
(fruktosa dan glukosa) yang terikat melalui ikatan glikosidic sedemikian rupa
sehingga tidak mengandung gugus aldehid bebas dan alpha hidroksi keton. Sukrosa
juga tidak bersifat pereduksi.
Uji
Benedict dapat dilakukan pada urine untuk mengetahui kandungan glukosa. Urine
yang mengandung glukosa dapat menjadi tanda adanya penyakit diabetes. Sekali
urine diketahui mengandung gula pereduksi, test lebih jauh mesti dilakukan
untuk memastikan jenis gula pereduksi apa yang terdapat dalam urine. Hanya
glukosa yang mengindikasikan penyakit diabetes.
4.
Uji Barfoed
Pada
uji barfoed untuk mendeteksi karbohidrat yang tergolong monosakarida. Pereaksi
barfoed terdiri dari kupri asetat dan asam asetat. Ke dalam 5 ml peraksi dalam
tabung reaksi ditambahkan 1 ml larutan contoh, kemudian tabung reaksi
ditempatkan dalam air mendidih selama 1 menit. Endapan berwarna merah orange
menunjukkan adanya monosakarida dalam contoh. Ion Cu2+ dari pereaksi
Barfoed dalam suasana asam akan direduksi lebih cepat oleh gula reduksi
monosakarida dari pada disakarida dan menghasilkan Cu2O (kupro oksida) berwarna
merah bata. Hal inilah yang mndasari uji Barfoed.
Pada uji Barfoed, yang terdeteksi monosakarida membentuk endapan merah bata karena terbentuk hasil Cu2O. berikut reaksinya :
5.
Uji Asam Muzat
Oksidasi
terhadap karbohidrat dengan asam nitrat pekat akan menghasilkan asam yang dapat
larut. Namun, laktosa dan galaktosa menghasilkan asam musat yang tidak dapat
larut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar